Hackaton
merupakan salah satu kompetisi bidang programming yang akhir-akhir ini marak
digelar. Pada kompetisi tersebut para peserta yang merupakan para developer program
ditantang untuk berinovasi menciptakan suatu teknologi, yang uniknya harus
diselesaikan dalam waktu kurang lebih 24 jam.
Dan
kemarin, tepatnya pada tanggal 26 – 27 Agustus 2017 berlokasi di BCA Learning
Center, Sentul – Bogor. Salah satu perusahaan perbankan yaitu Bank Central Asia
(BCA), mengadakan kompetisi Hackaton untuk bidang fintech (Financial
Technology) yang bernama Finhacks 2017.
Finhacks
merupakan kompetisi yang digelar BCA untuk mengajak para developer Indonesia
mulai dari tingkat pelajar, mahasiswa hingga para praktisi teknologi untuk ikut
serta berinovasi melalui ide teknologi melahirkan terobosan baru dalam
teknologi informasi khususnya dalam bidang Fintech (Financial Technology).
“Finhacks merupakan sarana mengembangkan bakat untuk meningkatkan kepekaan
developer terhadap kebutuhan teknologi yang memudahkan masyarakat khususnya
dalam bidang perbankan”, ungkap Bapak Jahja Setiaatmaja.
 |
| Tahap Hackaton peserta Finhacks 2017 |
Kegiatan
Finhacks 2017 sesungguhnya merupakan kompetisi yang kedua kali digelar oleh
BCA. Pada kompetisi tahun sebelumnya yaitu Finhacks 2016, kompetisi hackaton
dalam bidang fintech ini melahirkan sebuah aplikasi bernama VIRA (Virtual
Assistant Chat Banking) yang kini menjadi inovasi layanan BCA untuk para
nasabahnya.
Nah
yang menjadi perbedaan antara gelaran Finhacks 2016 dan Finhacks 2017, pada kompetisi
Finhacks tahun ini panitia mengadakan Mini Finhacks yang tersebar di 3 kota
yaitu Surabaya, Yogyakarta dan Bandung.
Mini
Finhacks sendiri merupakan pra-kompetisi atau mungkin istilahnya adalah
kompetisi ‘pemanasan’ untuk para developer sebelum mengikuti Finhacks 2017. Developer
yang mengikuti Mini Finhacks dan keluar sebagai pemenang, akan memperoleh Golden Ticket atau hadiah berupa uang tunai serta akomodasi
dari BCA untuk mengikuti Finhacks di Jakarta.
“Kompetisi meningkatkan Kompetensi” – Armand Hartono
Acara
Finhacks tahun ini menunjukkan bahwa, antusiasme developer-developer Indonesia
sangatlah besar. Hal ini terlihat dari perbandingan jumlah ide yang masuk pada
gelaran Finhacks 2016 adalah sebanyak 460 ide, sedangkan pada Finhacks 2017
meningkat cukup singnifikan dengan total ide yang masuk sebanyak 685, namun
hanya 45 tim serta tambahan 15 tim dari Mini Finhacks yang lolos maju ke tahap
seleksi berikutnya yakni tahap Hackaton yang dimulai sejak 26 Agustus 2017
pukul 09.00 WIB.
Dengan
hanya memiliki waktu 24 jam, para tim developer yang berhasil ikut serta dalam
proses hackaton ditantang untuk dapat menyelesaikan konsep dan harus memberikan
presentasi mengenai ide yang dimiliki dalam waktu 5 menit. Waktu tersebut sudah
termasuk 3 menit presentasi dan 2 menit untuk tanya jawab oleh pihak juri.
Terbagi
dalam 7 ruang penjurian, 60 tim tersebut secara bergantian mempresentasikan ide
serta menunjukkan hasil kerja yang dilakukan semalam suntuk dihadapan para
juri. Bahkan, dalam proses menanti giliran presentasi, tidak sedikit para
peserta yang tampak sangat letih karena belum istirahat sejak kemarin.
Salah
satunya adalah Tim Tella, tim yang berasal dari salah satu perusahaan IT
diwilayah Bekasi. Mereka mengaku belum istirahat sejak kemarin karena ingin
memberikan hasil maksimal dihadapan para juri. Dengan ide menciptakan teknologi
voice recognizing menggunakan bahasa
pemrograman C, mereka yakin bahwa inovasi teknologi yang mereka miliki dapat
memaksimalkan kinerja VIRA (Virtual
Assistant Chat Banking) BCA yang mana teknologi tersebut merupakan hasil
juara 1 pada Finhacks 2016 lalu.
Setelah
keselurahan tim mempresentasikan ide serta karya dihadapan para juri di ruangan
terpisah. Tahap berikutnya, selanjutnya tim juri memilih 8 tim finalis. Kedelapan
tim tersebut nantinya akan mempresentasikan ide serta karyanya dihadapan
keseluruhan peserta.
Dan
setelah melalui proses penjurian dari 60 tim yang mengikuti hackaton, 8 tim
yang berhak lanjut ke tahap final adalah, Tim Astagfirullah, YadaYada, One Last
Breath, Tella, GWK, LinkSoft, MainKode dan Fauzan Errich Emerling.
Selanjutnya
para peserta secara bergantian melakukan presentasi bukan hanya dihadapan para
peserta lainnya, namun juga dihadapan jajaran pimpinan PT. Bank Central Asia
yaitu antara lain, Presiden Direktur BCA Bapak Jahja Setiatmaja, Direktur BCA
Bapak Santoso Finance, Wakil Presiden Direktur Bapak Armand W. Hartono dan
Wakil Presiden Eksekutif Strategi Teknologi Informasi Bapak Hermawan Thendean.
Percaya
diri, grogi, bahkan humor mengisi proses presentasi yang dilakukan kedelapan
tim finalis. Dan pada tahap tersebut, setiap tim berusaha semaksimal mungkin
berusaha untuk menampilkan hasil terbaik dan juga menunjukkan karyanya
dihadapan jajaran pimpinan BCA serta peserta
Finhacks lainnya.
Inovasi
teknologi pada bidang teknologi finansial yang dipresentasikan kedelapan tim
finalis sangat beraneka ragam. Tim Astagfirullah misalnya, yang berinovasi
mengembangkan proses transaksi melalui quick
button pada keyboard smartphone, tim YadaYada dengan ide SmartDocs menggunakan
teknologi blockchain untuk pengamanan
dokumen, tim One Last Breath yang mengembangkan proses transaksi melalui barcode scanner.
Dan
juga pada kesempatan tersebut tim Tella hadir dengan ide voice recognizing, tim GWK dengan ide mengembangkan proses transfer
menggunakan teknologi QR code, tim LinkSoft yang berinovasi mengembangkan KTP
elektronik sebagai alat pembayaran, tim MainKode dengan platform Bohirnya serta
seorang finalis tunggal bernama Fauzan yang berinovasi mengembangkan Peer-to-peer payment solution.
Setelah
melalui proses penilaian, akhirnya terpilihlah 3 tim yang menjadi juara pada
gelaran Finhacks 2017, tim tersebut adalah Astagfirullah yang keluar sebagai
Juara 1 berhak atas uang tunai Rp 60 juta serta Notebook Macbook Pro 13” Retina
Display, Tim LinkSoft sebagai Juara 2 yang berhak atas uang tunai sebesar Rp 40
juta rupiah serta Notebook MSI Gaming Laptop, dan Tim YadaYada sebagai Juara 3
yang berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp 20 juta rupiah serta kamera 360
derajat RICOH Theta S.
 |
| Para Juara Kompetisi Finhacks 2017 |
Dan
uniknya dari gelaran Finhacks 2017, tidak hanya diramaikan oleh para pria,
ternyata gelaran Finhacks 2017 pun turut diikuti oleh banyak developer
perempuan. Salah satunya adalah tim yang terdiri dari 3 perempuan yaitu tim
GelatoKanibalGledek. Meski memiliki nama tim yang cukup seram ternyata 3 gadis
ini terbilang sangat muda dan jauh dari penampakan seram seperti nama timnya. Beruntungnya
lagi mereka berkesempatan membawa sejumlah uang tunai yang diberikan oleh Bapak
Jahja Setiaatmaja sebagai salah satu dari 3 tim yang beruntung dalam undian
peserta finhacks.
Diakhir
gelaran, Bapak Jahja Setiaatmaja berpesan, bahwa para developer Indonesia yang
memiliki minat dalam bidang teknologi, harus terus meningkatkan ilmu yang
dimiliki dan mengasah bakat. Caranya, dengan melalui keikutsertaan dalam ajang
seperti Finhacks, serta membangun relasi atau network untuk menemukan pemodal tentunya.
 |
| Foto bersama peserta Finhacks 2017 dengan jajaran pimpinan Bank Central Asia |
Beliau
juga berpesan, bahwa teknologi yang diciptakan tentu harus mempertimbangkan
beberapa aspek, salah satunya yaitu apakah teknologi tersebut bermanfaat besar
bagi masyarakat. Beliau juga menerangkan bahwa banyak teknologi bidang fintech sulit berkembang karena tidak applicable terhadap perbankan dan hal
tersebutlah yang harus diwaspadai dan diantisipasi oleh para developer.
TAG